| Arti | Upacara ini dilaksanakan pada saat anak 
                          menginjak dewasa. Upacara ini bertujuan untuk memohon 
                          ke hadapan Hyang Samara Ratih agar diberikan jalan yang 
                          baik dan tidak menyesatkan bagi si anak. | 
 
                        | Sarana | Banten pabyakala, banten prayascita, 
                          banten dapetan, banten sesayut tabuh rah (bagi wanita), 
                          banten sesayut ngraja singa (bagi Iaki-laki), banten 
                          padedarian. | 
 
                        | Waktu | Upacara menginjak dewasa (munggah deha) 
                          dilaksanakan pada saat putra/ putri sudah menginjak 
                          dewasa. Peristiwa ini akan terlihat melalui perubahan-perubahan 
                          yang nampak pada putra-putri. Misalnya pada anak Iaki-laki 
                          perubahan yang menonjol dapat kita saksikan dari sikap 
                          dan suaranya. Pada anak putri mulai ditandai dengan 
                          datang bulan (menstruasi) pertama. Orang tua wajib melaksanakan 
                          upacara meningkat dewasa (munggah deha) ini. | 
 
                        | Tempat | Upacara dilaksanakan di rumah. | 
 
                        | Pelaksana | Dilakukan oleh Pandita / Pinandita atau 
                          yang tertua di dalam lingkungan keluarga. | 
 
                        | Tata cara | Dalam upacara meningkat dewasa, pertama-tama 
                          putra / putri yang diupacarai terlebih dahulu mabyakala 
                          dan maprayascita. Setelah itu dilanjutkan dengan natab 
                          sesayut tabuh rah (bagi yang putri), sayut raja singa 
                          bagi yang putra. | 
 
0 komentar:
Posting Komentar