Upacara kelahiran (Jatakarma Samskara). |
Arti |
Upacara ini dilaksanakan pada waktu
bayi baru dilahirkan. Upacara ini adalah sebagai ungkapan
kebahagiaan atas kehadiran si kecil di dunia.
|
Sarana
|
Dapetan, terdiri dari nasi berbentuk tumpeng
dengan lauk pauknya (rerasmen) dan buah-buahan. |
Canang sari / canang genten, sampiyan jaet dan
penyeneng. |
Untuk menanam ari-ari (mendem ari-ari) diperlukan
sebuah kendil (periuk kecil) dengan tutupnya atau
sebuah kelapa yang airnya dibuang. |
|
Waktu |
Upacara Jatakarma dilaksanakan pada waktu
bayi baru dilahirkan dan telah mendapat perawatan pertama. |
Tempat |
Upacara Jatakarma dilaksanakan di dalam
dan di depan pintu rumah. |
Pelaksana |
Upacara kelahiran dilaksanakan atau dipimpin
oleh salah seorang keluarga yang tertua atau dituakan,
demikian juga untuk menanam (mendem) ari-arinya. Dalam
hal tidak ada keluarga tertua, misalnya, hidup di rantauan,
sang ayah dapat melaksanakan upacara ini. |
Tata Cara |
1 |
Bayi yang baru lahir diupacarai dengan banten
dapetan, canang sari, canang genten, sampiyan
dan penyeneng. Tujuannya agar atma / roh yang
menjelma pada si bayi mendapatkan keselamatan.
|
2 |
Setelah ari-ari dibersihkan, selanjutnya dimasukkan
ke dalam kendil lalu
ditutup. Apabila mempergunakan kelapa, kelapa
itu terlebih dahulu dibelah menjadi dua bagian,
selanjutnya ditutup kernbali. Perlu diingat sebelum
kendil atau kelapa itu digunakan, pada bagian
tutup kendil atau belahan kelapa bagian atas ditulisi
dengan aksara OM KARA (OM) dan pada dasar alas
kendil atau bagian bawah kelapa ditulisi aksara
AH KARA (AH) . |
3 |
Kendil atau kelapa selanjutnya dibungkus dengan
kain putih dan di dalamnya diberi bunga. |
4 |
Selanjutnya kendil atau kelapa ditanam di halaman
rumah, tepatnya pada bagian kanan pintu ruangan
rumah untuk anak Iaki-laki, dan bagian kiri untuk
wanita bila dilihat dari dalam rumah. |
|
Mantram |
Menanam ari- ari. |
Artinya: |
Om lbu Pertiwi rumaga bayu, rumaga amerta sanjiwani,
angermertani sarwa tumuwuh si anu (kalau bayi
sudah diberi nama sebutkan namanya) mangde dirgayusa
nutugang tuwuh. |
Om Hyang Widhi Wasa dalam manifestasi
sebagai pertiwi, penguasa segala kekuatan, penguasa
kehidupan menghidupi segala yang lahir/ tumbuh,
si anu (nama si bayi) semoga panjang umur. |
|
|
|
0 komentar:
Posting Komentar